Judul di atas sebenarnya kurang tepat buat artikel ini, karena sejujurnya saya bukan akan membahas bagaimana memasang firmware OpenWRT dalam sebuah komputer mini bernama Raspberry Pi, karena saya akan menggunakan LEDE bukannya OpenWRT. Hal ini terpaksa dilakukan karena LEDE merupakan proyek baru dan belum dikenal luas. Demi kemudahan mesin pencari untuk menemukan artikel ini, hal ini terpaksa saya lakukan :blush:. Sejauh ini sih saya belum ketemu perbedaan yang mencolok antara OpenWRT dan LEDE alias proyek reboot-nya OpenWRT. Jadi catatan ini mungkin berlaku juga buat kasus yang menggunakan OpenWRT.

Alat & Bahan :

  • Raspberry Pi

Saya menggunakan Raspberry generasi pertama model B, karena ada satu teronggok di gudang. Agar membawa berkah kita akan mencoba memanfaatkannya lagi. Ada perkataan orang tua jaman dulu yang bilang begini :

“harta yang tidak dimanfaatkan mendoakan keburukan buat tuannya”

  • USB Wireless adapter

Karena Raspberry pi model B belum punya kartu jaringan nirkabel. Di sini saya pakai yang ada tanduknya (baca: antena).

  • Disk image LEDE

Kamu bisa unduh firmware official di sini atau menggunakan firmware yang saya compile di sini. Perbedaanya; firmware yang saya compile telah termasuk paket luci-ssl, driver usb-to-ethernet, dan beberapa driver wireless adapter dengan chipset ralink dan realtek.

Flashing

Berbeda dengan flashing firmware pada router umumnya, di sini kita menggunakan perintah dd untuk menyalin berkas disk image LEDE ke SD card.

Contoh :

dd if=/home/username/Downloads/lede-brcm2708-bcm2708-rpi-ext4-sdcard.img of=/dev/sdX bs=2M

ganti sdX sesuai blok id SD card kamu.

Ubah ukuran partisi SD card

SD card yang baru saja kita salin dengan disk image LEDE hanya menggunakan blok sebesar 250MB, sehingga kita harus mengubah ukuran partisi SD card untuk memaksimalkan ukuran ruang yang tersedia. Cara termudah yaitu menggunakan Gparted.

Boot!

Sekian. Selamat mencoba.

Referensi :

https://wiki.openwrt.org/toh/raspberry_pi_foundation/raspberry_pi

https://lede-project.org/start